This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sabtu, 31 Mei 2014

LOMBA MENULIS 4


TB dan HIV: Tantangan ke Depan

Sehat Yes, TB dan HIV No

TB dan HIV tentu sudah tidak asing lagi di telinga kita. Tapi apakah kalian tahu apa sebenarnya TB dan HIV itu? Mari kita simak penjelasan berikut ini!


TB atau singkatan dari Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri yang disebut Mycobacterium tuberculosis. TB bisa menyerang organ-organ tubuh manusia. Bila TB menyerang paru maka disebut TB paru, sedangkan jika TB menyerang organ pernapasan disebut TB extra pulmoner atau ekstra paru seperti ginjal, tulang belakang, dan otak. Kondisi yang lebih berbahaya yaitu TB yang menyebar luas melalui aliran darah disebut TB diseminata atau TB Milier.


HIV atau singkatan dari Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang terdapat pada manusia penderita AIDS yang cara kerjanya memperlemah sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS sendiri ialah sekumpulan gejala atau sindrom dan infeksi yang timbul karena lemahnya sistem kekebalan tubuh manusia akibat virus yang dinamakan HIV.

Sahabat, tahukah anda, mengapa TB dan HIV adalah persekutuan yang berbahaya?

Infeksi TB pada penderita HIV dan AIDS (ODHA) adalah penyebab utama kematian di dunia. Sedangkan TB merupakan penyebab umum kematian yang kedua yang disebabkan oleh infeksi. Sekitar sepertiga dari populasi dunia pernah terinfeksi M.tuberculosis. Satu infeksi baru muncul setiap detik dalam skala global. TB banyak terjadi di negara-negara berkembang. Pada tahun 2010 terdapat 8,8 juta kasus baru yang didiagnosis TB dan ada 1,45 juta kematian dengan estimasi 0,35 juta kematian terjadi pada penderita TB yang juga terinfeksi HIV. Pada tahun 2012 diperkirakan 8,6 juta orang terjangkit TB dan 1,3 juta orang meninggal karena TB, termasuk 320 ribu kematian di antara orang dengan HIV positif. Resiko akan meningkat pada penderita ko-infeksi TB-HIV ( pasien TB dengan positif HIV dan ODHA dengan positif TB).
Sedangkan data AIDS yang diperoleh dari WHO dan UNAIDS pada Januari 2006, bahwa AIDS telah menyebabkan kematian lebih dari 25 juta orang terjadi pertama kali diakui pada tanggal 5 Juni 1981. AIDS menyebabkan kematian sebanyak 2,4 sampai 3,3 juta pada tahun 2005. Sepertiga kematian ini terjadi di Afrika Sub-Sahara . Penderita HIV memiliki sistem imunitas atau kekebalan tubuh yang sangat lemah, sehingga ODHA (penderita HIV dan AIDS) yang terinfeksi TB laten akan lebih mudah berkembang menjadi TB aktif. Di Indonesia pasien TB dengan status HIV positif pada tahun 2013 sebesar 7,5%, terjadi peningkatan jika dibanding dengan tahun 2012 yang hanya 3,3%.
Ketika seseorang yang mengidap TB paru aktif bersin, bicara, bernyanyi atau meludah di sembarang tempat kemudian infeksi yang terkandung di dalamnya keluar dan terhisap oleh orang yang sehat tetapi kekebalan tubuhnya kurang, maka orang tersebut bisa langsung terinfeksi. Tanda dan gejalanya berupa demam, menggigil, berkeringat di malam hari, hilangnya nafsu makan, berat badan turun dan lesu. Pada penderita TB aktif umumnya timbul gejala berupa nyeri dada dan batuk berdahak yang berkepanjangan kadang disertai bercak darah. Namun, tidak semua penderita menunjukan gejala apapun (asimptomatik). Berikut ini orang-orang yang berisiko terkena TB:
1.  Orang dengan infeksi HIV
2.  Para tenaga kesehatan yang merawat penderita TB
3.  Orang-orang yang melakukan kontak dalam waktu lama dan frekuensi yang sering serta selalu berdekatan dengan penderita TB
4.  Orang-orang yang tidak diobati dengan benar untuk TB di masa lalu
5.  Orang-orang yang terinfeksi TB dalam 2 tahun terakhir
6.  Alkoholisme/pecandu alkohol
7.  Orang yang menyuntik obat-obatan terlarang
8.  Perokok aktif
9.  Orang dengan imunitas yang lemah
10.           Bayi dan anak-anak
11.           Penghuni dan karyawan tempat-tempat berkumpulnya orang-orang rentan, misalnya penjara dan tempat penampungan gelandangan
12.           Kelompok ekonomi rendah sehingga terkendala untuk mendapatkan perawatan yang memadai
13.           Penderita Diabetes mellitus (gula darah)

Pertanyaan selanjutnya, mengapa sangat penting untuk mengetahui jika terinfeksi TB dan HIV?

Seperti yang kita ketahui bahwa penyakit TB dan HIV sangatlah berbahaya. Bagi penderitanya, setiap hari akan dibayang-bayangi kematian. Sebab kedua penyakit ini meupakan ancaman serius. Pada penderita dengan kondisi fisik yang lemah, infeksi ini akan berkembang lebih cepat di dalam tubuh. Berbagai penyakit yang menyertai pun bermunculan.
Sesuai dengan penjelasan di atas, TB merupakan penyakit menular yang mudah menyerang siapa pun dengan kekebalan tubuh yang lemah. Penyebab sistem imunitas lemah ini ialah faktor nutrisi, stres fisik, mental, dan kurang istirahat. TB ini sangat erat kaitannya dengan kelompok ekonomi rendah. Seharusnya gizi yang baik selalu didapat setiap hari, namun masalah ekonomi menjadi faktor penghambat untuk mendapatkan kekebalan tubuh yang kuat dan fisik yang prima. Faktor pikiran pun turut mempengaruhi terjadinya TB baik laten maupun aktif. Selain itu, orang dengan kebiasaan buruk seperti kecanduan alkohol dan perokok berat resikonya dua kali lebih besar terkena TB. Penyakit-penyakit yang sebelumnya lebih dulu ada di dalam tubuh seperti penyakit paru-paru kronis dan Diabetes mellitus (gula darah) juga sangat berisiko rentan TB. Dan yang paling berbahaya adalah TB akan sangat mudah menyerang ODHA (orang dengan HIV atau AIDS). Penyakit TB akan memperparah kondisi ODHA. Orang dengan HIV atau AIDS yang terinfeksi TB laten akan mudah berkembang menjadi TB aktif dengan sangat cepat. Besar kemungkinan, TB ini akan semakin meluas ke tingkat yang lebih berbahaya dan sangat parah yakni dikhawatirkan infeksi TB akan masuk ke dalam aliran darah yang disebut Tuberculosis milier. Kemungkinan terjadinya TB milier ini cukup tinggi meskipun sudah mendapatkan perawatan dan pengobatan. TB yang menyertai infeksi HIV sering menyerang sumsum tulsng belakang, saluran kemih, saluran pencernaan, hati, kelenjar getah bening, dan dapat menimbulkan beragam kelainan tingkah laku karena gangguan pada sistem syaraf.

Lalu, bagaimana caranya mengendalikan TB agar beban TB pada ODHA berkurang, begitu pula beban HIV pada TB?

Pengendalian Tuberkulosis pada ODHA dilakukan dengan menggunakan pengobatan antibiotik untuk membunuh bakterinya. Pengobatan berlangsung selama berbulan-bulan. WHO merekomendasikan pengobatan TB dengan menggunakan metode Directly Observed Therapy atau terapi pengawasan langsung atau sering disebut PMO (Pengawas Minum Obat). Terapi PMO yaitu orang-orang terdekat si penderita misalnya orang tua, saudara kandung, saudara ipar, sepupu sebagai orang yang selalu mengingatkan pasien untuk selalu minum obat agar pengobatan berjalan sesuai yang diharapkan. Pengobatan pada penderita TB harus sesuai dengan petunjuk dokter. Pengobatan dilakukan rutin secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Jika kondisi badan dirasa sehat, lantas tidak meminum obat maka TB akan menjadi resisten terhadap obat yang diberikan. Ini akan semakin sulit diobati dan obat yang harus dibeli pun sangat mahal.
Khusus untuk ODHA pada TB, langkah pertama pengobatan adalah untuk memastikan bahwa orang yang hidup dengan HIV diuji untuk infeksi TB. Jika ditemukan memiliki infeksi TB, tes lebih lanjut diperlukan untuk menyingkirkan penyakit TBC. Langkah berikutnya adalah untuk memulai pengobatan untuk infeksi TB laten atau penyakit TB berdasarkan hasil tes. Namun, untuk infeksi HIV sendiri sampai saat ini belum ditemukan obatnya. Infeksi HIV tidak bisa hilang dari tubuh penderita melainkan hanya meringankan gejalanya saja. Penanganan infeksi terkini adalah terapi antiretrovirus yang sangat aktif (Highly Active Antriretroviral Therapy disingkat HAART). Gejala-gejala HIV yang hilang saat perawatan hanya bersifat sementara. Gejala ini akan muncul kembali saat terapi dihentikan.





Agar kita terhindar dari TB hendaknya selalu menjaga kesehatan. Jika terdapat tanda dan gejala yang mengarah pada TB, sesegera mungkin memeriksakan diri ke dokter (deteksi dini). Begitu pula untuk menghindari HIV. Kita harus bisa menjaga diri terutama pada seks bebas, NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya), minuman beralkohol. Bersikaplah setia pada pasangan, bila salah satunya terinfeksi HIV maka untuk mencegah transmisi (penularan) kepada pasangan yang belum terinfeksi direkomendasikan memakai pelindung (kondom) pada salah satu pasangannya. 


Sahabat, ternyata sehat itu sangatlah mahal. Kita yang sehat harus selalu bersyukur kepada Tuhan. Mari kita biasakan hidup teratur, disiplin, hindari kebiasaan buruk yang dapat merugikan diri sendiri, mendekatkan diri pada Tuhan, serta selalu menjaga keseimbangan IQ (Intelligence Quotient), EQ (Emotional Quotient), dan SQ (Spiritual Quotient). Dengan demikian, Indonesia akan memiliki penduduk yang sehat, Sumber Daya Manusia yang lebih baik dan perekonomian pun akan semakin maju dan meningkat. Sehingga kita dapat bersaing dengan negara-negara maju.





Referensi:
1.  Id.wikipedia.org
2.  Kncv.or.id