This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 16 Desember 2013

LOMBA MENULIS 3


Mari Berinvestasi Bersama Prioritas Land Indonesia
            Jumlah penduduk Indonesia menempati urutan ke 4 terbesar di dunia. Wilayah Indonesia yang sangat luas (kurang lebih 1.922.570 km2),memiliki banyak objek wisata di setiap daerah,beragam suku dan kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia  menjadi daya tarik bagi orang asing dari manca negara untuk berkunjung ke Indonesia, baik sekedar mengisi liburan atau mengembangkan bisnis. Sudah banyak WNA yang telah menekuni bisnis di Indonesia. Salah satu bentuk bisnis yang bisa dilakukan adalah bisnis investasi terutama investasi dibidang properti. Banyak orang memilih investasi ini karena dipastikan harga jualnya selalu mengalami kenaikan tiap tahunnya. Keuntungan investasi properti adalah memiliki resiko kecil dan dapat dimanfaatkan untuk disewakan sehingga mendatangkan penghasilan.
            Salah satu kawasan yang tepat untuk berinvestasi adalah Bekasi. Mengapa ? Karena  Bekasi merupakan area yang berkembang pesat. Ciri khas dari suatu daerah berkembang adalah makin bertumbuhnya pusat bisnis dan ritel. Saat ini bermunculan beberapa peritel internasional yang dalam waktu dekat segera akan membuka gerainya di Bekasi. Jika dilihat dari kepadatan penduduk di Bekasi, populasi jumlah penduduk terdapat 2,5 juta jiwa untuk Kota Bekasi dan 4 juta jiwa untuk Kabupatennya. Bekasi dilalui Tol Jakarta-Cikampek dengan 4 gerbang tol akses ke Kota Bekasi yakni Pondok Gede Barat, Pondok Gede Timur, Bekasi Barat, Bekasi Timur serta jalan Tol Lingkar Luar Jakarta dengan empat gerbang tol yaitu Jati Warna, Jati Asih, Kali Malang dan Bintara. Bekasi merupakan 1 dari 3 kawasan pendukung terbaik di Jakata, selain Serpong dan Cibubur. Gaya hidup hunian vertikal di Bekasi sudah menjadi kebutuhkan. Keterbatasan lahan kosong dan semakin meningkatnya harga tanah, mendorong konsumen untuk beralih membeli apartemen. Lokasi yang ideal yakni 10 menit dari Exit Tol, 5 menit dari pusat perbelanjaan (Mall Metropolitan, Bekasi Square, Mega Bekasi Lotte Mart), dikelilingi perumahan padat penduduk (Kemang Pratama, Grand Galaxy, Summarecon Bekasi). Selain itu terdapat sekolah dan kampus seperti Trisakti School of Management, Sekolah Marsuadini,Sekolah Al Azhar, STMIK Bina Insani, Universitas Gunadarma. Ada pula perkantoran (Perkantoran Sentra Niaga, Perkantoran Bekasi Mas, Perkantoran Sun City Square) dan terdapat beberapa fasilitas umum dan kesehatan yakni  Stadion Bekasi, Kantor Walikota, dan Pemerintahan, Stasiun Bekasi, Pasar Segar, RS Elisabeth, RS Awal Bros, RS Mitra Keluarga Bekasi. Ditunjang oleh berbagai kawasan industri membuat Bekasi menjadi salah satu kawasan yang dinamis dan menjadi tujuan bisnis bagi banyak pendatang dari berbagai daerah maupun internasional.  
Bagi yang ingin berinvestasi dan bergabung bersama Prioritas Land Indonesia (PLI) untuk membangun bisnis yang baik dan menjamin adalah pilihan yang tepat. Prioritas Land Indonesia (PLI) adalah perusahaan pengembangan properti yang energik dan berwawasan ke depan. Didirikan tahun 2011, Prioritas Land Indonesia (PLI) memberikan keuntungan investasi maksimal kepada investor dan customer melalui pengembangan proyek-proyek yang unik dan menguntungkan. PLI pernah membangun beberapa apartemen dan villa yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia, yaitu Apartemen Serpong, Apartemen Bekasi, Villa Bali, Properti Serpong, Properti Bekasi, Properti Bali dan semuanya sudah 100% sold out. Berikut ini adalah para Pengembang PLI:
1.      Marcellus Chandra (Pesiden Direktur)
Tahun 2002 lulus dari UNSW, Sydney, Australia, dengan double degree (Civil Engineering and Computer Science). Tahun 2003 Bekerja untuk salah satu perusahaan konstruksi terbesar di Australia (Hansen Yuncken Pty Ltd) dan membentuk perusahaan pengembang softwer serta menciptakan system informasi terintegrasi untuk perusahaan obat generik terbesar di Australia, Alphapharm Pty Ltd. Tahun 2005 membangun dan mengelola jaringan distribusi penjualan untuk perusahaan publik  NuSkin dan Pharmanex dengan omset U$ 1,3 Milyar. Tahun 2009 memimpin marketing dan business development T.G.Hay , perusahaan rancang bangun (design and build) rumah-rumah mewah. 2010 membangun PT Prioritas Land Indonesia.
2.      Victor Irawan (Komisaris)
Tahun 2000 bekerja di perusahaan kontraktor PT Prima Krida Persada Jaya di Kalimantan Timur dalam pembangunan infrastruktur seperti jembatan, gedung pemerintahan, pembukaan jalan penghubung antar propinsi. Tahun 2007 bekerjasama dan dipercaya oleh jajaran TNI Angkatan Darat Kodam V Brawijaya untuk mengelola  pekerjaan RTLH (Rehab Rumah Tidak Layak Huni) sebanyak 10.000 rumah yang tersebar di seluruh kabupaten dan kecamatan yang berlangsung setiap 4 bulan. Dengan nilai total proyek Rp 500 Milyar, beliau dan timnya sanggup menyelesaikan proyek tersebut dalam waktu hanya 90 hari. Hasil bekerja beliau mendapatkan predikat sebagai pekerjaan terbaik dan tercepat oleh Gubernur Jawa Timur. Tahun 2010 membangun PT Prioritas Land.
3.      Asiek Widodo (Direktur Keuangan)
Lulusan Universitas Khatolik Parahyangan jurusan Management. Beliau berpengalaman dalam perdagangan bahan baku keramik, importer barang dari luar negeri, dan kemudian tahun 1998 setelah krisis moneter telah memfokuskan diri dalam perdagangan saham Indonesia di Jakarta Stock Exhange (JSX). Bergabung dengan Prioritas Land.

Dalam melaksanakan tugasnya, para Pengembang dibantu oleh Team PLI yang kualitasnya tidak diragukan lagi. Di samping itu, PLI dibangun oleh design arsitek ternama yakni Megatika Internasional (Architects Engineers Interior Consultants). Megatika berdiri sejak 1992, sudah mendesign puluhan high rise apartment, hotel, office, mall,  dan multiuse development  yaitu Da Vinci Tower, Belezza, Marina Mediterania, Metropolis di Surabaya, Gading Mediterania, Sudirman Park, Royal Residence di Medan, Trillium di Surabaya, Tanjungan Plaza 5 di Surabaya, Pondok Indah Square, Cityloft, Universitas Ciputra Apartmen dan Cosmopolis di Surabaya, serta Marbella di Makasar. Selain itu, Megatika termasuk kedalam Top 10 Architects BCI Asia Award 2013 yang merupakan dambaan setiap industri building dan design di Asia. Luar biasa bukan?
Saat ini, PLI sedang membangun proyek yang diberi nama Indigo @Bekasi terletak di 1,7 km dari pintu tol Bekasi Barat. Rencananya akan dibangun 4 tower di atas lahan 1,3 ha dengan total jumlah unit yang dibangun 3000 unit dan tahap awal pembangunan yaitu tower pertama terdiri atas 954 unit. Setiap tower akan dibangun 4 tipe unit apartment yaitu Tipe Snow, Ice, Zen dan Elsevier. Kemudian akan dibangun fasilitas pendukung seperti supermarket, fitnesss centre, lapangan basket, swimming pool, sky terrace, children playground, security 24 hours, dan took-toko. Proyek ini akan dibangun pada pertengahan 2014 dan diharapkan akan rampung pada 2016. Apartemen memiliki empat kelebihan yang dikenal dengan ICON yaitu, lokasi yang strategis (I = Ideal location), desain yang kreatif (C = Creative Design), harga masih sangat terjangkau, yaitu berkisar antara Rp290 juta hingga Rp600 juta per unit sehingga menjadi investasi yang pasti menguntungkan  (O = Optimal Return), dan cara bayar yang unik dan ringan, yang sangat cocok untuk investor (N = Nice & Easy Payment). Diyakini proyek ini akan menjadi The New Living Icon di Bekasi menyusul rencana besar pemerintah mengembangkan pelabuhan laut dan bandara di Karawang. PT Prioritas Land Indonesia (PLI) meluncurkan apartemen Indigo @Bekasi ini dengan nilai investasi mencapai. Rp 800 miliar.

Sumber:

Sabtu, 14 Desember 2013

CONTOH STUDI KASUS KOMPREHENSIF


stikes






STUDI KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny. K, 26 TAHUN
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KIAJARAN WETAN INDRAMAYU
TAHUN 2011


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada
Program Studi Diploma III Kebidanan




Oleh :
RESTI INDRIATI
NIM R.09.03.099




PROGRAM STUDI KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU
2012
PERNYATAAN PENGESAHAN

Laporan Studi Kasus ini telah diperiksa dan disahkan oleh Tim Penguji Ujian Studi Kasus Program Studi Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indramayu.
Indramayu,      Februari 2012
Ketua

( Dewi Stia M, S.ST )
Anggota                                                                      Anggota

    (Hj. Tjartini, S.ST)                                                (Hj. Nurnaenah, S.ST)
Mengetahui,
Ketua Program Studi Kebidanan


(Eryati, S.ST)


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama                                        : RESTI INDRIATI
Tempat, Tanggal Lahir             :
Agama                                      : Islam
Alamat                                      :
Pendidikan                               :
Ø  TK Kartika III – XVIII Kab Indramayu Lulus Tahun 1997
Ø  SD Negeri Paoman 6 Kab Indramayu Lulus Tahun 2003
Ø  SMP Negeri Unggulan Sindang Kab Indramayu Lulus Tahun 2006
Ø  SMA Negeri I Jatibarang Kab Indramayu Lulus Tahun 2009
Ø  Tercatat sebagai Mahasiswi Program Studi Diploma III Kebidanan STIKes Indramayu Tahun 2009 sampai sekarang







KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Studi Kasus  yang berjudul “ Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. K 26 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Kiajaran Wetan Kabupaten Indramayu Tahun 2011” yang diajukan guna memenuhi salah satu tugas pada Program Studi Diploma III Kebidanan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Studi Kasus ini tidak lepas dari dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
  1. Drs. H. Turmin, Bsc, Pengurus Yayasan Indra Husada Indramayu
  2. Lily Yulaikhah, S.Si.T, M.Keb, Ketua STIKes Indramayu.
  3. Eryati, S.S.T, Ketua Program Studi Diploma III Kebidanan STIKes Indramayu.
  4. Hj. Tjartini, S.S.T, selaku Pembimbing 1 yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan Studi Kasus ini.
  5. Hj. Nurnaenah, S.S.T, selaku Bidan Koodinator Puskesmas Kiajaran Wetan sekaligus Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan Studi Kasus.
  6. dr. H. Kikim. A. Irawan, Kepala Puskesmas Kiajaran Wetan.
  7. Seluruh Bidan dan Staf Puskesmas Kiajaran Wetan yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan studi kasus ini.
  8. Seluruh Dosen Diploma III Kebidanan STIKes Indramayu yang telah membekali ilmu kepada penulis yang sangat bermanfaat.
  9. Ny. K beserta keluarga yang memberikan kepercayaan dan bersedia menjadi klien.
  10. Papah dan Mamah tercinta yang telah memberikan semua kasih sayangnya untuk penulis yang tiada batasnya dan tanpa pamrih, semoga Allah SWT memberikan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
  11. Teman-teman seperjuangan yang senantiasa memberikan dukungan dan semangat dalam menyusun Laporan Studi Kasus ini.
Penulis menyadari studi kasus ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penulisan studi kasus selanjutnya. Semoga Laporan Studi Kasus ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis pada khususnya.

Indramayu,  Januari 2012


Penulis









DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
PERNYATAAN PENGESAHAN ...............................................................        iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ....................................................................        iv
KATA PENGANTAR  .................................................................................         v
HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................      vii
DAFTAR ISI  ................................................................................................      viii
DAFTAR TABEL .........................................................................................         x
DAFTAR SINGKATAN ..............................................................................      xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................       xv
BAB I  PENDAHULUAN                                                                             
A.  Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
B.  Rumusan Masalah.................................................................................... 4           
C.  Tujuan ..................................................................................................... 4
D.  Ruang Lingkup........................................................................................ 5           
E.   Manfaat Penelitian .................................................................................. 6
BAB II TINJAUAN TEORI                                                                         
A.  Kehamilan ............................................................................................ 8           
B.  Persalinan ........................................................................................... 30
C.  Nifas ................................................................................................... 44

BAB III TINJAUAN KASUS                                                                       
A.  Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil .................................................. 65
B.  Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin................................................ 76
C.  Asuhan Kebidanan Pada Ibu Post Partum.......................................... 89
D.  Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir........................................ 104

BAB IV PEMBAHASAN                                                                              
A.  Kehamilan ........................................................................................ 125
B.  Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin.............................................. 129
C.  Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas ................................................. 133
D.  Bayi Baru Lahir................................................................................. 133

BAB V  PENUTUP
A.  Kesimpulan....................................................................................... 135
B.  Saran................................................................................................. 137
DAFTAR PUSTAKA                                                                                    
LAMPIRAN






DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ukuran Tinggi Fundus Uteri Sesuai Usia Kehamilan.........................    21
Tabel 2.2 Bagan Pemberian Imunisasi TT (Tetanus Toxoid)..............................    22
Tabel 2.3 Tinggi Fundus Uterus dan Berat Uterus Menurut Masa Involusi.......    45
Tabel 2.4 Kunjungan Masa Nifas........................................................................    50
Tabel 2.5 Jenis Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)..........    61
Tabel 2.6 Jadwal Imunisasi.................................................................................    62















DAFTAR SINGKATAN


AIDS              : Acquired Immune Deficiency Syndrome
AKB               : Angka Kematian Bayi
AKI                 : Angka Kematian Ibu
ANC               : Antenatal Care
APD                : Alat Perlindungan Diri
APN                : Asuhan Persalinan Normal
ASI                 : Air Susu Ibu
BAB                : Buang Air Besar
BAK               : Buang Air Kecil
BBL                : Bayi Baru Lahir
BBLR                         : Bayi Berat Lahir Rendah
BCG                : Basil Calmette Guerin
BOK               : Bantuan Operasional Kesehatan
BPS                 : Bidan Praktik Swasta
DJJ                  : Denyut Jantung Janin
DPT                 : Dipteri Pertusis Tetanus
DRA               : Diastasis Rectus Abdominalis
DTT                 : Desinfeksi Tingkat Tinggi
H                     : Hodge
Hb                   : Haemoglobin
HB0                : Hepatitis B0
HIV                 : Human Immunodeficiency Virus
HPHT              : Hari Pertama Haid Terakhir
ISPA               : infeksi saluran pernapasan akut
IUFD              : Intra Uterin Fetal Death
IM                   : Intra Muscular
IMD                : Inisiasi Menyusu Dini
IU                    : International Unit
KB                  : Keluarga Berencana
KIA                 : Kesehatan Ibu dan Anak
KN                  : Kunjungan Neonatal
LILA               : Lingkar Lengan Atas
MDGs                         : Millenium Development Goals
PAP                 : Pintu Atas Panggul
PD3I               : Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
PMS                : Penyakit Menular Seksual
Posyandu        : Pos Pelayanan Terpadu
P4K                 : Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
PTT                 : Penegangan Talipusat Terkendali
Puskesmas       : Pusat Kesehatan Masyarakat
SOAP              : Subjektif Objektif Analisa Penatalaksanaan
TBC                : Tuberculosis
TBJ                  : Taksiran Berat Janin
TFU                 : Tinggi Fundus Uteri
TP                    : Taksiran Persalinan
TT                    : Tetanus Toxoid
WHO              : World Health Organization
WIB                : Waktu Indonesia bagian Barat



















DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Klien (Informed Consent)
Lampiran 2. KMS (Kartu Menuju Sehat) Ibu Hamil
Lampiran 3. Partograf
Lampiran 4. Surat Keterangan Kelahiran
Lampiran 5. KMS (Kartu Menuju Sehat) Bayi
Lampiran 6. MTBS
Lampiran 7. Lembar Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Pemberian ASI Eksklusif
Lampiran 8. Materi Penyuluhan Pemberian ASI Eksklusif
Lampiran 9. Lembar Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Tanda Bahay Nifas
Lampiran 10. Materi Penyuluhan Tanda Bahay Nifas
Lampiran 11. Lembar Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Perawatan Luka Perinium
Lampiran 12. Materi Penyuluhan Perawatan Luka Perinium
Lampiran 13. Lembar Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Cara Menyusui yang Baik dan Benar
Lampiran 14. Materi Penyuluhan Cara Menyusui yang Baik dan Benar
Lampiran 15. Lembar Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Tanda Bahaya pada Bayi Baru Lahir (BBL)
Lampiran 16. Materi Penyuluhan Tanda Bahaya pada Bayi Baru Lahir (BBL)
Lampiran 17. Lembar Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Kontrasepsi/KB
Lampiran 18. Materi Penyuluhan Kontrasepsi/KB
Lampiran 19. Lembar Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Perawatan Payudara
Lampiran 20. Materi Penyuluhan Perawatan Payudara
Lampiran 21. Format Bimbingan












BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Di Negara miskin dan Negara berkembang, kematian wanita usia subur disebabkan oleh masalah yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan serta nifas masih tinggi. WHO memperkirakan diseluruh dunia setiap tahunnya lebih dari 585.000 meninggal saat nifas.
Untuk mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDGs) yaitu Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015, perlu upaya percepatan yang lebih besar dan kerja keras karena kondisi saat ini, AKI 307 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB 34 per 1.000 kelahiran hidup Menurut Menkes Kementerian Kesehatan telah melakukan berbagai upaya percepatan penurunan AKI dan AKB antara lain mulai tahun 2010 meluncurkan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) ke Puskesmas di Kabupaten/Kota yang difokuskan pada kegiatan preventif dan promotif dalam program Kesehatan Ibu dan Anak Kematian Ibu disebabkan oleh perdarahan, tekanan darah tinggi (preeklampsi/eklampsi saat hamil persalinan dan nifas serta persalinan macet dan komplikasi keguguran. Sedangkan penyebab langsung kematian bayi adalah Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan trauma persalinan (asfiksia). Penyebab tidak langsung sebagai akar masalah kematian ibu dan bayi baru lahir adalah karena kondisi masyarakat seperti pendidikan, sosial ekonomi dan budaya. Kondisi geografi serta keadaan sarana pelayanan yang kurang siap ikut memperberat permasalahan ini. Beberapa hal tersebut mengakibatkan kondisi 4 terlambat (terlambat mendeteksi atau mendiagnosa, terlambat mengambil keputusan, terlambat sampai di tempat pelayanan dan terlambat mendapatkan pertolongan yang adekuat di tempat rujukan) dan 4 terlalu (terlalu tua, terlalu muda, terlalu banyak, dan terlalu rapat jarak kelahiran).
Dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia, Kementrian Kesehatan menetapkan lima strategi operasional yaitu penguatan Puskesmas dan jaringannya, penguatan manajemen program dan system rujukannya, meningkatkan peran serta masyarakat, kerjasama dan kemitraan, kegiatan akselerasi dan inovasi tahun 2011 dalam bentuk Desa Siaga penelitian dan pengembangan inovasi yang terkoordinir.
Laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu tahun 2010 dari 49 Puskesmas yang ada di Indramayu menunjukan bahwa angka kejadian ibu yang meninggal sebanyak 56 kasus dimana penyebabnya yaitu karena perdarahan 13 kasus, pre-eklampsi dan eklampsi  sebanyak 18 kasus, infeksi 5 kasus, dan sebab lain 20 kasus. Sedangkan kematian bayi di Indramayu sebanyak 563 kasus, dari sejumlah kasus kematian bayi tersebut terdapat kematian bayi umur kurang dari 7 hari sebanyak 218 kasus, kematian bayi umur 7 – 29 hari sebanyak 52 kasus, kematian bayi umur lebih dari 29 hari  91 kasus dan umur lebih dari 12 bulan sebanyak 26 kasus. Adapun penyebab kematian bayi tersebut yaitu Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) 92 kasus, asfiksia 82 kasus, hipotermi 2 kasus, infeksi 20 kasus, tetanus 6 kasus dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) 23 kasus, ikterus 5 kasus, diare 23 kasus, Intra Uterin Fetal Death (IUFD) 114 kasus, bayi lahir mati 62 kasus dan 134 kasus lainnya yaitu karena sebab lain. (Data Angka Kematian Maternal dan Neonatal Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, 2010)
Di Puskesmas  Kiajaran Wetan sendiri pada tahun 2010, tercatat bahwa ada 2 kasus kematian ibu dimana penyebabnya yaitu dekom dan post SC dengan PEB. Sedangkan kematian bayi ada 4 kasus, penyebab kematiannya yaitu seluruhnya asfiksia. (Laporan KIA Puskesmas Kiajaran Wetan, 2010)
Dari data diatas penyebab kematian ibu atau bayi banyak disebabkan oleh trauma persalinan. Oleh karena itu penulis ingin meningkatkan pelayanan dalam bidang kesehatan berperilaku dengan APN/sesuai prosedur, sehingga angka kematian baik ibu dan bayi dapat diturunkan.
Penyebab kematian maternal dapat dibagi dalam 2 golongan, yakni yang langsung disebabkan oleh komplikasi-komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas, dan sebab-sebab yang lain seperti penyakit jantung, kanker dan sebagainya. (Prawirohardjo, 2008 : 7)
Dari uraian di atas, banyaknya kematian ibu dan bayi yang disebabkan oleh beberapa faktor selain penyakit yang meyertai  kehamilan, persalinan  juga ada yang disebabkan karena faktor kelalian penolong atau bidan. Maka, penulis tertarik menyusun studi kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan secara Komprehensif pada Ny. K 23 tahun di wilayah kerja Puskesmas Kiajaran Wetan Kabupaten Indramayu tahun 2011”.
B.     Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, maka rumusan masalahnya adalah “Bagaimana Asuhan Pelayanan Kebidanan  secara Komprehensif pada Ny. K 23 tahun mulai dari kehamilan 36 minggu, persalinan, nifas, bayi baru lahir sampai dengan 6 minggu yang sesuai dengan Standar Asuhan Pelayanan Kebidanan di wilayah kerja Puskesmas Kiajaran Wetan Kabupaten Indramayu tahun 2011?”

C.    Tujuan
1.      Tujuan Umum
            Mampu memberikan Asuhan Pelayanan Kebidanan secara komperehensif sesuai standar pelayanan kebidanan pada ibu bersalin, nifas, dan bayi baru lahir dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan Varney dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP.
2.      Tujuan Khusus
a.    Mampu melakukan pengkajian data pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir (BBL) secara komprehensif melalui pendekatan manajemen kebidanan dengan pola fakir Varney dan dituangkan dalam bentuk soap.
b.    Mampu menginterpretasikan data untuk mengidentifikasi diagnosa masalah pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir (BBL) melalui pendekatan manajemen kebidanan.
c.    Mampu mengidentifikasi diagnosa atau masalah pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir (BBL) secara komprehensif melalui pendekatan manajemen kebidanan.
d.   Mampu menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir (BBL) secara komprehensif melalui pendekatan manajemen kebidanan.
e.    Mampu menyusun rencana asuhan yang menyeluruh pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir (BBL) secara komprehensif melalui pendekatan manajemen kebidanan.
f.     Mampu mengimplementasikan asuhan pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir (BBL) di Puskesmas Kiajaran Wetan tahun 2010.
g.    Mampu mengevaluasi hasil asuhan pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir (BBL) secara komprehensif melalui pendekatan manajemen kebidanan.
h.    Mampu mendokumentasikan hasil asuhan pelayanan kebidanan dengan metode SOAP (Subjektif, Objektif, Analisa, Penatalaksanaan).

D.    Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup dari laporan studi kasus ini untuk melakukan asuhan kebidanan yang komprehensif pada Ny. K 23 tahun usia kehamilan 36 minggu, bersalin, nifas dan bayi baru lahir di wilayah kerja Puskesmas Kiajaran Wetan Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu dari bulan September sampai dengan Desember 2011.

E.     Manfaat Penelitian
1.      Manfaat Teoritis
a.       Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan kajian terhadap materi Asuhan Pelayanan Kebidanan serta referensi bagi mahasiswa dalam memahami pelaksanaan Asuhan Kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, dan nifas.
Dapat mengaplikasikan materi yang telah diberikan dalam proses perkuliahan serta mampu memberikan asuhan kebidanan secara berkesinambungan yang bermutu dan berkualitas.
2.      Manfaat Praktis
a.       Bagi Penulis
Dapat mempraktekkan teori yang didapat secara langsung di lapangan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.
b.      Bagi Lahan Praktik (Puskesmas)
Dapat dijadikan sebagai acuan untuk dapat mempertahankan mutu pelayanan terutama dalam memberikan asuhan pelayanan kebidanan secara komprehensif. Dan untuk tenaga kesehatan dapat memberikan ilmu yang dimiliki serta mau membimbing kepada mahasiswa tentang cara memberikan asuhan yang berkualitas.
c.       Bagi Klien
Klien mendapatkan asuhan kebidanan komprehensif yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.










DAFTAR PUSTAKA



Ambarwati, Eny Retna & Wulandari, Diah. 2010. Asuhan Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Depkes RI, 2008. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : JKNP-KR.

                   , 2011. Kesehatan Ibu dan Anak : JKNP-KR.

Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, 2010. Data Angka Kematian Maternal dan Neonatal.

GA, Mandriwati, 2007. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta : EGC

                   , 2008. Penuntun Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta : EGC.

Mansjoer, Arif. 2007. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 3. Jakarta : Media Aesculapius.

Prawirohardjo, Sarwono, 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

                   , 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Puskesmas Kiajaran Wetan, 2010. Laporan Kematian Ibu dan Bayi.

Saifuddin, AB, 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

                   , 2007. Buku Acuan Nosional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Saleha, Siti, 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba Medika.

Salmah, 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta : EGC.

Sudarti & Khoirunnisa, Endang, 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita.Yogyakarta : Nuha Medika.

Sulistyawati, Ari & Nugraheny, Esti, 2010. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
Sumarah, 2009. Perawatan Ibu Bersalin. Yogyakarta : Fitra Maya.

Utami, Roesli. 2008. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Ekslusif. Jakarta : Pustaka Bunda.

Varney, H. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume 2. Jakarta : EGC

Yulaikhah, Lily, 2008. Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta : EGC.






































LAMPIRAN












 























SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik                              :  Keluarga Berencana
Tanggal                          :  02 November 2011
Waktu                            :  14.00 WIB
Tempat                           :  Rumah Pasien
Sasaran                           :  Ny. K
Metode                           :  Ceramah dan Tanya Jawab
Media                             :  Peragaan Langsung

A.    Tujuan
1.      Tujuan Umum
Setelah diberikan informasi, ibu mengerti tentang KB.
2.      Tujuan Khusus
Membantu ibu dan suami memilih kontrasepsi yang paling sesuai dengan kondisi suami – istri dan aman bagi ibu menyusui.
B.     Materi
Terlampir
C.    Daftar Pustaka
Buku Kesehatan Ibu dan Anak, Depkes RI, 2011:11



MATERI PENYULUHAN
KELUARGA BERENCANA (KB)

Penjarangan kehamilan dilakukan dengan pemberian obat, pemasangan alat, dan tindakan bedah. Program Keluarga Berencana sangat dianjurkan untuk pasangan suami istri yang mempunyai :
  1. Keinginan untuk mencegah kehamilan dengan alasan – alasan pribadi
  2. keinginan untuk menjarangkan kehamilan
  3. Keinginan untuk membatasi jumlah anak
  4. Alasan kesehatan
Manfaat Keluarga Berencana dari segi kesehatan bagi keluarga adalah :
  1. Dengan mengatur jumlah dan jarak kelahiran, ibu dapat meningkatkan kesehatannya, baik fisik, mental, maupun sosial
  2. Memberikan kesempatan pada suami untuk meningkatkan atau memperbaiki kesehatan fisik, mental dan sosial.
  3. Memberikan kesempatan pada anak-anak untuk tumbuh dengan wajar dan memperoleh pendidikan, perhatian, pemeliharaan, kecukupan makanan serta memperoleh perkembangan mental dan sosial yang lebih sempurna.

Macam – Macam Kontrasepsi
*      Alat kontrasepsi/cara ber-KB bagi suami
§  Kondom
Dipasang pada alat kelamin suami setiap kali melakukan hubungan seksual.
§  Vasektomi
Saluran sperma diikat/dipotong memalui operasi kecil.
*      Alat kontrasepsi/cara ber-KB bagi istri
§  Pil
Diminum 1 pil setiap hari secara teratur dan terus-menerus.
Selama ibu meneteki/menyusui, minum pil KB khusus
§  Suntik
Disuntikan pada pantat/bokong setelah kanan/kiri setiap 1 atau 3 bulan sekali tergantung jenis suntikan.
§  Implan
Dipasang di lengan atas ibu
§  Spiral/IUD
Dipasang di dalam rahim  hari atau 6-8 minggu setelah bersalin.
§  Tubektomi
Saluran telur diikat/dijepit/dipotong melalui operasi kecil.


*      KB Kalender
Menghitung masa subur dengan siklus haid dan melakukan pantang berkala atau lebih dikenal dengan sistem kalender merupakan salah satu cara atau metode kontrasepsi alami (Kb alami) dan sederhana yang dapat dikerjakan sendiri oleh pasangan suami istri dengan cara tidak melakukan senggama pada masa subur. Metode ini efektif bila dilakukan secara baik dan benar. Dengan penggunaan sistem kalender, maka setiap pasangan dimungkinkan dapat merencanakan setiap kehamilannya. Sebelum menggunakan metode ini tentunya pasangan suami istri harus mengetahui masa subur. Siklus masa subur pada tiap wanita tidak sama. Untuk itu perlu pengamatan minimal 6 kali siklus menstruasi.
Kontrasepsi yang dipilih ibu adalah KB Kalender . Metode KB ini dilakukan dengan cara menghitung masa subur.
§  Bila siklus haid teratur (28 hari) :
o   Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1.
o   Masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke- 16 dalam siklus haid.
§  Bila siklus haid tidak teratur :
o   Catat jumlah hari dalam satu siklus haid selama 6 bulan (6 siklus). Satu siklus haid dihitung mulai dari hari pertama haid saat ini hingga hari pertama haid berikutnya.
o   Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.
1.      Pengertian
Metode kalender atau pantang berkala adalah cara/metode kontrasepsi sederhana yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak melakukan senggama atau hubungan seksual pada masa subur/ovulasi.
2.      Keuntungan
Metode kalender atau pantang berkala mempunyai keuntungan sebagai berikut:
1)      Metode kalender atau pantang berkala lebih sederhana.
2)      Dapat digunakan oleh setiap wanita yang sehat.
3)      Tidak membutuhkan alat atau pemeriksaan khusus dalam penerapannya.
4)      Tidak mengganggu pada saat berhubungan seksual.
5)      Kontrasepsi dengan menggunakan metode kalender dapat menghindari resiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi.
6)      Tidak memerlukan biaya.
7)      Tidak memerlukan tempat pelayanan kontrasepsi.
3.      Keterbatasan
Sebagai
metode sederhana dan alami, metode kalender atau pantang berkala ini juga memiliki keterbatasan, antara lain:
1)      Memerlukan kerjasama yang baik antara suami istri.
2)      Harus ada motivasi dan disiplin pasangan dalam menjalankannya.
3)      Pasangan suami istri tidak dapat melakukan hubungan seksual setiap saat.
4)      Pasangan suami istri harus tahu masa subur dan masa tidak subur.
5)      Harus mengamati sikus menstruasi minimal 6 kali siklus.
6)      Siklus menstruasi yang tidak teratur (menjadi penghambat).
7)      Lebih efektif bila dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.
4.      Efektifitas
Metode kalender akan lebih efektif bila dilakukan dengan baik dan benar.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik                              :  Perawatan Payudara
Tanggal                          :  30 November 2011
Waktu                            :  14.00 WIB
Tempat                           :  Rumah Pasien
Metode                           :  Ceramah dan Tanya Jawab
Media                             :  Peragaan Langsung

A.    Tujuan
1.      Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, ibu diharapkan mengetahui dan memahami tentang perawatan payudara post partum.
2.      Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ibu diharapkan mampu :
1.      Mengetahui manfaat dari perawatan payudara post partum.
2.      Menyebutkan alat-alat yang akan dipakai dalam perawatan payudara post partum
3.      Melakukan perawatan payudara sendiri.
B.     Materi
Terlampir.



MATERI PENYULUHAN
PERAWATAN PAYUDARA

*      Pemeriksaan payudara
a.       Inspeksi
§  Ukuran payudara dan puting
§  Retraksi (Penarikan ke dalam) atau benjolan
§  Pelebaran vena, warna kulit, radang, luka ulkus
§  Puting terbenam
§  Cairan selain colostrum
b.      Palpasi
§  Konsentrasi
§  Massa
§  Kista
§  Puting susu
§  Koreksi puting
§  Areola
*      Manfaat perawatan payudara
a.       Mengetahui kelainan pada payudara
b.      Mencegah tersumbatnya saluran susu
c.       Memperlancar sirkulasi darah
d.      Koreksi
*      Cara massase payudara pad aibu post partum
a.       Alat
§  1 buah handuk besar
§  1 buah baskom air hangat
§  Kapas
§  Minyak
§  Waslap
b.      Cara kerja
§  Mengompres puting susu dengan minyak melemaskan atau melenturkan puting susu.
§  Memassase payudara dari arah dalam keluar dan melentingkan untuk memperlancar peredaran darah.
§  Memassase dengan pinggir tangan seluruh payudara.
§  Memassase dengan jari-jari tangan yang dikepal memutar searah payudara.
§  Memutarkan puting susu untuk menguatkan payudara.


Mohon maaf,Admin tidak mencantumkan bab isi,kasus, dan pembahasan. Meskipun demikian Admin  mencantumkan daftar pustaka sebagai bahan referensi/sumber teori untuk sedikit membantu Anda dalam menyelesaikan studi kasus guna memenuhi tugas prodi kebidanan. Semoga contoh SK ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya teman-teman calon bidan yang sedang menempuh pendidikan.